Cinta tumbuh karena chatting?

Sejak muridku menjerumuskanku ke dunia bloggersphere, aq sulit mengendalikan diri untuk tidak membuka blogku. Saat itu aq belum mempunyai komputer yang terkoneksi dengan internet, so warnet jadi tempat favoritku. Sedikit saja ada waktu luang pasti menclok di warnet deh aq :D.
Mula2 sih cuma 1 jam, lama2 bisa berjam2, dan rekornya pernah duduk di warnet dari pkl 9 pagi sampai pkl 9 malam, hanya break saat sholat aja. (itupun sholatnya "kilat").
Trus jadi malas kerja, maunya di warnet aja, Jahitanku gak kelar, so dimarahi ma klien dunkz, pernah juga datang mengajar terlambat, wah pokoknya kacau deh,dah kecanduan, gak da yang lebih menyenangkan selain ngenet (maklum lagi norak2nya). Nah karena ngenet n jadi males bekerja, so gak ada pemasukan, secara... aq kan guru privat yang dibayar per kali datang, trus aq juga menjahit baju orang, karena males njahit, jadinya pesanan gak kelar, so duitnya juga jadi seret, sementara uang keluar trus buat sewa inet :f. Dah berantakan deh pokoknya :c.
Akhirnya kubela2in beli laptop ( :x nyicil ding :$), Alhamdulillah uang yang keluar gak sebanyak saat di warnet. Tapi tetep aja gila buka internetku gak sembuh :D

Nah klo ngeblog tanpa chat kan gak enak tuh, bagai pinang dibelah dua,eh salah ya pribahasanya :D, maksudku bagai sayur tanpa garam.
Ternyata tidak hanya ngubek2 blog orang saja yang menyenangkan, namun chatting dengan pemilik blognya juga menyenangkan, terkadang isi blognya tak mencerminkan pribadi pemiliknya. Banyak yang isi blognya serius, gak taunya pemiliknya gokil bin bikin ngakak :r klo chatting. Ada juga teman chatting yang gemar memberi pencerahan :), ada yang gemar ngajak diskusi (padahal diskusinya gak mutu blas :#), ada juga teman yang selalu bertanya padaku, isi chattingannya hanya pertanyaaaaaan aja (kayaknya ini blogger merangkap polisi tukang introgasi :t), trus ada yang suka banget nanya tentang hal2 yang pribadi (misalnya apa shiomu, apa zodiakmu… eh gak ding, bukan kayak gene pertanyaannya :D), adapula yang sibuk mempromosikan dirinya sendiri (klo tipe yang kayak gini biasanya aq diemin aja, mpe dia nge BUZZ, lalu aq ksh icon aja, gak perlu kata2, :p),mpe ada yang gemar ngomong jorok padaku :@ (klo yang kayak gini gak da ampun untuknya segera kuignore aja,or stealth setting, coz gak da manfaatnya seh bagiku).
Nah yang menjadi persoalan adalah kadang2 kita “terikat” dengan teman chat karena ada “feelling”, seharusnya kan gak begitu ya?
Ternyata hal ini banyak dialami oleh teman2 (termasuk aq juga :$ ).Aku pernah merasa ada “sekilas” rasa “memiliki” dengan salah seorang teman chat (eh gak seorang ding, ada 3 org sebenarnya :D), tapi karena aq adalah gadis baik hati dan tidak sombong, ramah tamah, murah senyum dan gemar menabung :$ :$, maka aq bisa dengan cepat “membunuh” rasa itu. Karena aq sadar, mereka dari dunia maya, belom tentu di dunia nyata mereka sebaik di dunia maya, kata seorang teman, di dunia maya siapa saja bisa menjadi apa saja,(maaf ini bukan suudhzon alias berburuk sangka)
Namun seminggu ini kok aq merasa amat menantikan “kehadiran” seseorang yang kuperoleh dari dunia maya (dia dikenalkan oleh sepupuku yang tinggal di Dubai), ada rasa rindu yang mendesak untuk segera chatting dengannya, walaupun aq tau ini tak sehat untukku. Tapi kok sulit ya “memadamkan” rasa rindu itu….. apakah aq telah jatuh cinta padanya? Lha yang “menungguku” bagaimana? :$ Oalah binun aq merasakan ini :t

Teman2 ada gak yang punya pengalaman seperti ini? Berbagi yuk….., yuk... mariiii

Cinta tumbuh karena chatting? 2009-01-16T01:13:00+08:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: else