guys, sebagai seorang guru privat, aku sudah menemui banyak karakter anak, tapi ada seorang anak laki2(sebut saja namanya ilham) telah mengoyak rasa realistisku sebagai seorang guru, kedekatan kami begitu akrab, sampai2 aku menganggapnya sebagai anakku. Aku lakukan segala hal agar ilham selalu ingat padaku, kalau bisa malah selalu disisiku. Tapi tetap saja dia bukan anakku. Suatu hari kuajak dia untuk keliling kota, tapi dia menolak dengan halus, dia memilih ikut bersama ibunya berkunjung ke saudaranya. Hatiku galau, aku tidak siap dgn penolakannya. Ooh guys! betapa tololnya diriku? sangat jelas dia bukan milikku, tentu saja dia memilih ikut ibunya yang mendampinginya bertahun2, dan dia bukan robot yang menuruti semua keinginanku. Beberapa bulan setelah kejadian tersebut ilham harus berpisah denganku. Aku menangis berhari2.merasa sangat kehilangan, aku kehilangan energiku, pikiranku selalu ingin bersamanya, hingga berpuluh2 sms kukirim setiap hari. aku merasa ini sudah bukan perasaan yang normal, aku harus segera mengakhirinya. Seorang sahabatku menyarankan padaku untuk kembali pada niat awalku. Aku guru privatnya!!, bukan ibunya. Harus ikhlas menjalani peran. Apa yang terjadi padaku adalah karena aku yang membuat dan aku pula yang memilih, aku lebih memilih memikirkan hal2 yang seharusnya tidak perlu dipikirkan. Masih banyak yang perlu kulakukan. Ilham kamu telah menyadarkanku untuk berlaku sewajarnya. thanks Ilham, I always love you. Miss akan mengingatmu sebagai my golden boy ( air mataku mulai berlinang)
7/03/2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
gak usah nangis say..
ReplyDeletemenyayangi seseorang itu cukup kita tunjukkan aja..
gak harus memiliki atau mengharuskan dia ikut aturan kita..
itu lebih mulia dan ikhlas..(kayaknya sih gitu..)
belum sampai nangis kok mbak, baru mau akan.... hick...hikc....
ReplyDelete