Berapa kali dalam hidup kita terperosok dalam kasus salah pilih?
Membeli barang disaat sale dengan harapan lebih menguntungkan, tetapi karena tidak cermat malah mendapat barang reject yang tak laik guna.
Ada pula pasangan yang pacaran bertahun-tahun, membagi rayuan dan kemesraan, namun mengalami kekerasan dalam rumah tangga justru setelah biduk pernikahan dikayuh bersama.
Yang lebih konyol lagi ada orang2 yang mendapati masalah yang begitu membelit jiwa, lantas memilih bunuh diri sebagai pemusnah masalah,naudzubillah mindzalik
Memang, itulah hidup, yang didalamnya terdapat saripati segala rasa, ada manis, pahit, getir, hingga memabukkan.
Namun kejadian salah pilih bukan sekedar jajaran rasa yang mau tak mau harus diterima, karena banyak sebab yang perlu dikaji, mengapa bisa terjadi salah pilih?.
Adakalanya kejadian salah pilih karena kita memang GELAP INFORMASI, namun bisa juga karena kita telah salah menggunakan UKURAN PEMILIHAN.
Contoh mudahnya, saya sendiri sampai sekarang masih sering salah dalam memilih buah melon maupun durian yang tepat matangnya ,pas manisnya.
Karena belum ada sebentuk informasi yang akurat yang bisa dijadikan patokan mendasar dalam memilih durian atau melon yang “baik dan benar”.
Syukurlah masih ada penjual durian dan melon yang mengizinkan kita untuk mencicipinya terlebih dahulu buah yang akan dibeli.
Namun bagaimana bila kita berhadapan dengan pilihan yang tak bisa dicicipi, diuji coba maupun digaransi bisa ditukar dalam waktu 3 hari?
Soal perjodohan misalnya,pilihan sekolah, sampai pilihan calon pemimpin negeri.
Dibutuhkan ketelitian dan kehati2an tentunya untuk memantapkan pada sebuah pilihan semacam ini. Bukan saja kita perlu menggali sebanyak2nya informasi tentang apa yang akan kita pilih, namun yang lebih penting lagi kita juga perlu memiliki ukuran dan landasan yang tepat dalam memilih.
Dan bicara soal ukuran atau landasan pemilihan, tentu semata2 tak bisa diambil dari apa yang kita inginkan bagi diri kita sendiri dan hanya untuk saat ini. Sebab, hidup kita didunia toh tidak benar2 sendiri dan bukan hanya akan berkisar pada putaran hari ini saja.
Maka memikirkan MANFAAT BAGI BANYAK PIHAK sudah selayaknya juga menjadi patokan . Disamping sangat perlu dipertimbangkan apakah pemilihan ini akan memberikan pertambahan kebaikan pula bagi kehidupan di hari akhir nanti.
Sebab apa gunanya memperoleh pasangan yang ganteng, kaya, dan berpendidikan tinggi misalnya, jika ternyata dia masih bekubang pada kemaksiatan dan berpeluang membawa kita pula untuk terseret kedalamnya?
Tak bolehkah kita memiliki ukuran, selera bahkan mimpi2 pribadi dalam pilihan kita?
Jelas bisa dan boleh saja!, Masalahnya kita bersepakat bahwa ukuran manusia seringkali sangat relatif dan nisbi, Berganti waktu, berganti pula selera dan tujuannya, padahal belum tentu baik pula hasilnya.
Maka untuk mendapatkan kepastian tak lagi terjerumus dalam kondisi salah pilih, kita tentunya harus memiliki kerangka dasar ukuran pemilihan, yaitu
MELEBUR SEGALA SELERA DAN MOTIVASI KE DALAM UKURAN DAN ALASAN YANG HAKIKI, YANG BENAR, YANG MEMBAWA DIRI INI HANYA PADA KEBERUNTUNGAN
Yaitu pemilihan yang dilandasi syariat Allah .
Wallahu’alam.
Bagaimana pendapat anda para pembaca yang budiman?
Berbagi bersama yuukkk
9/12/2008
SALAH PILIH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pertamaxxx !!!
ReplyDeleteKeduaxxxx !!!
ReplyDeleteHetrixxx !!! (niruin tukang nggunem, biar yang punya blog kesel :p )
ReplyDeletehehehehe... sekarang baru komentar... kalo kata orang pinter, kalau mau memilih itu mesti REG spasi PILIH dulu...
Hidup ini memang penuh dengan pilihan. Berani memilih berarti harus berani menanggung segala resiko akibat pilihan itu.
ReplyDeleteTapi kalo masalah jodoh, kalo bisa sih jangan sampe salah pilih...
Pertamaxxx:Cari informasi sebanyak2nya; keduaxxxx: tanya hati nurani dan
ketigaxxx: keluarkan senjata pamungkasnya yaitu shalat istikharah. Minta di pilihkan yang terbaik menurut pandangan Sang Pemilik Kehidupan.
Keempatxxx: Menikah dan hidup bahagia dunia akhirat.
He..he..
setuju. pemilihan memang harus dilandasi syariat Allah, agar jalan yg dipilih terus lurus :)
ReplyDeletesetuju wae la..
ReplyDeleteAku GOLPUT aja, aku takut mau pilih. Takut dosa..... Ntar di pilih, rakyate nelongso...
ReplyDeleteyah buk.......milih aja repot... org malah bikin hehehehehehe.....
ReplyDeletegmn sih si ibuk cantik satu ini hehehehe...
Lebih baik memilih daripada dipilih. Memilih yang terbaik menurut kata hati. Bukan kata orang apalagi kata2 politikus. he he he he
ReplyDeleteridho atas segala ketentuanNya adalah pilihan terbaik (^^,)
ReplyDeleteperlu belajar Ilmu Ikhlas nih...
ReplyDeletehidup penuh pilihan...
ReplyDeletedan salah pilih adalah hal yg biasa terjadi...
konsekuensi dan resiko harus dihadapi, bukan dihindari...
proses memilih sesuatu memang nggak bisa lepas dari pertimbangan, doa dan keikhlasan...
100 buat tyas! :)
ReplyDeletedepeleh.. depeleh... depeleeeh....
ReplyDeleteorang kaya, orang pinter, "kalahnya" sama orang yg beruntung...
Jadi faktor keberuntungan-lah yag jadi kuda hitam disini... jadi ya pandai pandailah mensyukuri semua hidup kita...
ngikut mbak tyas atau setju mbak tyas ya...?*kabur*
ReplyDeleteaku bukan pilihan...hahahahaha.....
ReplyDelete"...YANG MEMBAWA DIRI INI HANYA PADA KEBERUNTUNGAN..."
ReplyDelete===============================================
goal nya kok "..keberuntungan..."? padahal ikut Tuhan itu pun belum tentu untung terus loh :P Apakah inplisit kita akan memilih Tuhan yang menguntungkan juga? (tanda tanya)
asal jangan ampe salah pilih bu guyu....
ReplyDeleteanas pernah salah pilih cwek.. tapi ceritanya di YM aja yah.. gak enak dilihat banyak orang.. malu
ReplyDeletehidup itu pilihan mbak
ReplyDeleteada hitam ada putih bukan abu abu
keren euy postingannya.semakin berbobot aja tulisannya
ReplyDeletekerennnn..keren....
ReplyDeletemakane ngaji bu Guru hehehe... lha gimana petualangannya??..dah dapat apa belum ya??..
ReplyDeletekami juga do'akan..
bersabarlah demi Alloh bahwa orang seperti itu dekat denganNya..karena sabar itu indah :)
dengan selalu mendekatkannya danganNya maka buah itu berupa keimanan..
ReplyDeleteqta harus menerima kelebihan dan kekurangan pasangan qta..
cintailah kekurangan pasangan qta jangan kelebihannya dan cintailah dia karenaNya karena dia takdir qta..
Allohu a'lam bishshowab..
pilihan adalah salah satu misteri terbesar hidup, ini, sama dengan hidup itu sendiri adalah pilihan. Jika kita memilih untuk terus hidup, kita akan selalu menghadapi pilihan2. nah tinggal bagaimana me-manage pilihan2 itu dam mempertanggungjawabkan-nya
ReplyDeletehidup mbak tyas! (koq kaya' pilkada)
ReplyDeletembak e....( kata2 mbak else ql teriak2 sm anna )....hidup itu proses dan kocokan menuju ke-klimax....klimax kita adalah menemukan kebahagian yang menurut kita itu adalah sesuatu yang hakiki dan kekal. Kita bisa nangis, ketawa, guling2 gak jelas karena kita ngejalanin hidup atas pilihan kita. Ada banyak hal yang enggak kita tau (....inilah yang namanya kehidupan)....Kehidupan itu bukan kemaren dan masa lalu...kehidupan itu hari ini, saat ini...sekarang...kalo uda milih jangan pernah ada penyesalan....(...>>duh malu tar di ketawain mbak else...)
ReplyDeletesalah pilih...
ReplyDeletetidak ada yang salah tidak ada yang benar,
tergantung penglihatannya dari mana...
..have fun