Entah mengapa beberapa hari ini aku melankolis(hayyah, opo kuwi??, sejak kapan aku melow??? :t , tapi ya itulah yang kurasakan)
nah karena itu aku posting tulisan ini (nyambung gak seh???, dah dianggap aja nyambung, mode maksa=on).
Marilah kita mulai membaca postinganku (mode serius turn on).
Persoalan tentang wanita tidak pernah habis dibahas dari dulu hingga kini. Wanita menjadi barometer baik buruknya sebuah masyarakat.
Rusak akhlaq wanita merupakan mata rantai yang saling bersambung dengan kenakalan remaja, rapuhnya keluarga dan rusaknya masyarakat.
Wanita yang rusak akhlaqnya maka ia akan kehilangan harga dirinya (laki2 yang rusak akhlaqnya juga akan kehilangan harga diri, tetapi postingan kali ini hanya akan menyoroti wanita saja, yang merasa dirinya laki2 ngalah dulu ya :D )
Ada suatu rangkaian yang terus bersambung antara kerusakan akhlaq seorang wanita dengan rusaknya sebuah masyarakat.
Kerusakan tersebut banyak berawal dari dominasi akhlaq tercela yang menular pada generasi berikut dan lingkungannya.
Tentu saja, wanita bukanlah penyebab tunggal kerusakan ini. Banyak faktor lain yang juga berpengaruh, antara lain adalah keburukan akhlaq suami (juga)
Islam memandang wanita sebagai manusia utuh dan sempurna sebagaimana kaum pria dalam hal penciptaan, kemanusiaan, perasaan dan hak2nya.
Allah menetapkan pernikahan, etika bergaul dalam interaksi sosial hingga aturan berpakaian sebagai tindakan preventif (pencegahan) dari berbagai kerusakan.
Pernikahan dan arti keluarga yang kini sering diperdebatkan urgensinya oleh sebagaian masyarakat, dalam islam merupakan kemutlakan. Mengabaikan arti pernikahan terbukti telah menimbulkan kerusakan.
Orang2 yang sengaja menutupi hatinya dari sinar hidayah, sering mengemukakan bahwa wanita memiliki kebebasan untuk tampil di depan publik.
Menurut mereka tidak perlu menutup aurat, karena apa yang ada di benak laki2 ketika melihat seorang wanita sangat dipengaruhi oleh pikiran laki2 itu sendiri. :t
Duh pembaca….. seharusnya tulisanku ini masih panjang, namun karena kepalaku sedang pusing n lapar :$ , maka kupasrahkan pada pembaca aja deh untuk meneruskannya
Or klo mo koment ya monggo, silahkeun… :)
anda komen, saya senang :z
(tulisan ini disarikan dari majalah Ummi)
10/26/2008
HARGA DIRI WANITA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hai, Else. Bagus nih postingannya.
ReplyDeleteDalam bulan November-Desember aku bakalan gak bisa mengunjungimu untuk sementara . Mohon doanya karena aku dan suami akan menunaikan ibadah haji.
Mohon maaf ya kalo ada kesalahan, misalnya salah kasih komentar disini. Semoga Allah melimpahkan rahmat buat kita semua, Amin
Duh ada pencerahan disini yah.....anna jadi malu nie sdikit tersentil.....biarin dah mang uda kerjaan nupi nyentilin anna mulu.....i try the best i can sis!!...(bahasa mana yah?? lupa....buka kamus duu)
ReplyDeleteWah,...aku sbg laki2 boleh ga baca ni artikel,..
ReplyDeleteKok,2 komentator di atas cewek smua,..
shodaqti yaa ukhti..
ReplyDelete@supris>> klo komen in arabic, sekalian dikasih artinya pak, saya gak pinter (alias dudul) arabic
ReplyDeleteini peringatan terakhir :D (jahat banget yg punya blog ini ya hehe)
Kebudayaan jilbab itu, bersungguh-sungguhkah mereka?
ReplyDeleteO, amatilah dengan teliti: ada yang bersungguh-sungguh, ada yang akan bersungguh-sungguh, ada yang tidak bisa tidak bersungguh-sungguh
Sedemikian pentingkah gerakan jilbab di negeri itu?
O, sama pentingnya dengan kekecutan hati semua kaum yang tersingkir, sama pentingnya dengan keputusasaan kaum gelandangan, sama pentingnya dengan kematian jiwa orang-orang malang yang dijadikan alas kaki sejarah
Bagaimana mungkin ada kelahiran di bawah injakan kaki Dajjal? Bagaimana mungkin muncul kebangkitan dari rantai belenggu kejahiliyahan?
O, kelahiran sejati justru dari rahim kebobrokan, kebangkitan yang murni justru dari himpitan-himpitan
Alamkah yang melahirkan gerakan itu atau manusia?
O, alam dalam diri manusia. Alam tak boleh benar-benar takluk oleh setajam apapun pedang peradaban manusia, alam tak diperkenankan sungguh-sungguh tunduk di bawah kelicikan tuan-tuannya
apabila dikaitkan dengan rencana pengesahan undang-undang pornografi, tulisan bu guru, dapat dipastikan akan setuju akan hal tersebut.tapi, bu guru dalam ranah publik , boleh-boleh saja wanita untuk tampil di depan publik? eit, tapi tempil yang seperti apa ne?hee2. yang jelas tampil dalam hal yang berbau kebaikan, salah satunya menulis buku dengan mengkampanyakan ide dari bu guru tentang aurat itu, he2. terus moga aj tu buku bisa dipanggil ma kick andy , he2. lebih lanjut bisa saja buku yang ditulis dalam bentuk sastra ilmiah, biar bisa lebih cepet diterima ketimbang serius banget(buku sastra lebih diminati daripada buku serius), yang terkadang pembaca jadi nales duluan....
ReplyDeleteaduh, ko jadi ngaco masalah nulis buku. karena ne juga ada hubungannya dengan "wanita bisa tampil dalam ranah publik". salah satunya ya seperti saya ungkapkan, yaitu menulis. (ne gara2 bu guru yang inggin jadi penulis) ditunggu deh bukunya , heee...(myu)
wanita emang ga pernah habis untuk dibahas :D
ReplyDeletesedikit wanita yg tau bagaimana cara menghargai dirinya sendiri..
ReplyDeletembak else emang jahat deh..moso kaum sendiri diibaratkeun "termometer",...ehhh salah yah..wekekek
ReplyDelete"barometer" ternyata..hehehe..
kaborrr sebelum ditimpuk kulkas nehhh..xixixixi
wanita, wanita dan wanita ..
ReplyDeletehmmmmmmmmmmm
wanita oh wanita
ReplyDeletedisetiap keberhasilan seorang laki2, pasti ada sosok wanita di belakangnya..
relevan gak relevan, pokoknya nyepamm
hehehe
martabat isi kacang-keju atau isi kacang coklat ya jeng? ic ic.. itu martabak ya jeng.
ReplyDeletemartabak yang nikmat tidak ditentukan oleh tampilannya saja. saya pikir, demikian halnya saat kita menilai perempuan bermartabat.
banyak kok yang cassing-nya okeh, tapi dalemnya rekondisi. demikian juga sebaliknya.
kesimpulannya wanita sebagai subjek ato bjek mbak ? gag nyambung nih, oon :(
ReplyDelete@panda>> mungkin sebagai predikat or keterangan waktu dan tempat (lho kok kayak jabatan kalimat ya??, maklum bu guyu :D)
ReplyDeletewanita sangat dihargai oleh Alloh dalam Al-Qur'an..itu sudah jelas kan?.. :)
ReplyDeleteWanita kata 'Cangcuters' Racun Dunia.. but buatku ngga kok..!!! he..he..he...he.. Mer HBN ya..??
ReplyDeletembak aku ngalah yo, aku kan lanang tulen
ReplyDelete@ Nugraha : Ya jngn mlihat yg bruk, jngn mlhat yg bruk kmdian dkaitkan dngn yg lain. Mngpa Anda tdka mlhat mreka yg dngn niat ikhlas mmkai jlbab? Mngpa Anda tdak tnggapi? Brkmntar tnpa Anda brsha mngubah dngn lisan, tngan, dan hati Anda gak akan ada pngruhnya om
ReplyDeleteeh sobat else, tau gk ..aku juga lapaaaaar..hehe...baru kelar nih...2:10 pagi...haa.haha..masih ngblog...(Gk ko baru aja dibuka)..dari sore ngelarin proposal..
ReplyDeletesetuju tuh..masalah gini2 an...pokonya berantas...tas..
Yup !
Sudah bukan merupakan cerita atau rahasia yang harus ditutup-tutupi, tetapi faktanya masih banyak yang meng-Generalisir kalau wanita masih dijadikan sebagai objek oleh pria.
ReplyDeleteLihatlah di film-film, sinetron, cerita novel dll.
Ini adalah tantangan bagi Wanita itu sendiri dalam menyikapi secara positif realitas kehidupan yang ada.
Saya sendiri paling tidak setuju dengan istilah Jender yang mengarah kepada wanita.
Ayo...tampilah wahai perempuan Indonesia...
hohohoho pencerahan.....
ReplyDeletemakasih bu..
wanita.. wanita.. i love itt. :P
ReplyDeletekejayaan dunia, karena wanita (yang ada dibelakang setiap pemimpin terhebat didunia)
ReplyDeletekehancuran dunia, karena wanita (yang menjadi alasan sang pemimpin hancur sendirinya)
makanya yang ada cuma Ibukota, bukan Bapak Kota.
dan karena itulah Bumi kita disebut Mother Earth, bukan Father Earth :D
wanita bisa merubah dunia
ReplyDeleteviva feminista...!
ReplyDeletewanita, di saat diperlukan bisa lebih kuat, lebih tabah, lebih smart dari laki2..
yg cowok gak boleh komplain ya?? emang gitu kok..! hehe..
wanita, sosok lemah lembut yang melatarbelakangi banyak kesuksesan di dunia...
ReplyDeletei'm really proud born as a woman! :)