kumpulan info unik menarik seputar kehidupan

7/31/2008

MALU DONG MA LIPSTICK (mari bertutur baik)

Salah seorang murid mengajakku untuk nomat (nonton hemat), sebagai guru gaul :D aku sih pasrah aja diajak (hihi, lumayan kan guru ditraktir murid).
Setelah beli ticket, kami menunggu untuk masuk studio. Saat menunggu itulah kulihat seorang ibu cantik yang kuperkirakan berumur 35 tahunan,berjalan bersama seorang anak kira-kira 8 tahunan yang memegang satu cup besar popcorn.
Ibu itu terlihat "kinclong", wajahnya cantik, rambutnya kecoklatan terurai indah, segala yang melekat di tubuhnya terlihat berkelas. Kuperhatikan semua mata yang ada di area ruang tunggu studio tertuju padanya.

Namun semua kekagumanku padanya mendadak luruh, saat kudengar tutur katanya yang tak bermakna dan tajam melukai hati.
Hanya gara2 anaknya tersandung dan menumpahkan sebagaian besar popcornnya, ibu itu berubah menjadi monster yang mengerikan :v . Sumpah serapah mengalir deras dari bibirnya yang dipoles lipstick merah. Tangannya dengan ringan memukul anak itu. Ingin kuhampiri anak itu dan kupeluk,(namun ini tak bijaksana, mungkin malah akan memancing kemarahan ibu itu semakin meledak)
Sebenarnya kan sederhana saja ya pembaca...
anaknya tanpa sengaja menumpahkan popcorn. Maka alangkah bijaknya jika sang ibu yang cantik itu mengatakan pada anaknya untuk hati2, dan biarkan anaknya menerima resiko kehilangan sebagaian besar popcornnya.
Alangkah indahnya jika kita senantiasa bertutur baik, bahkan dalam keadaan marah sekalipun.
Bukankah anak copy paste dari orang tua? jika ortunya ember.. bagaimana anaknya??

Yuk kita biasakan bertutur dengan baik atau diam. Agar tak ada hati yang terluka.

Kembali lagi pada sang ibu yang cantik itu. Muridku berkomentar demikian
"Miss.., kok ibu itu gak malu ya ma lipsticknya?". :t

MALU DONG MA LIPSTICK (mari bertutur baik) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: else

16 comments:

  1. kondisi seperti itu sdh bukan hal yang aneh saat ini.....kadang orang tua salah dalam menempatkan posisinya nya, anak di tuntut untuk selalu sempurna. wal hasil hanya karena terjatuh saja...si ibu tersebut bisa berubah menjadi monster...dia tdk sadar, bahwa anaknya...masih kecil ...hal ini sangat tdk baik bagi perkembangan psikologis si anak

    ReplyDelete
  2. yaaaa... yang pasti entar kalo aku udah gede dan punya anak,
    aku nggak akan ngomong kasar kayak gitu ah ke anankku. .
    kalo popcornnya tumpah, paling2 aku cuma ngomong,,
    "Nak,belajar tanggungjawab yah. Popcorn dibalas dengan Popcorn... belikan bunda satu cup lagi donk. Bunda bokek nih. huehehehehe"

    ReplyDelete
  3. betewe, makasih udah pasang link.. akhirnya bisa jugag ya? hehehe..
    hore,,, komenku yang pertama^^

    ReplyDelete
  4. yaah..namanya juga manusia neng...pasti kadang ada khilafnya...kalo kita kasih tau, mgkin dia bisa lebih baik, kalo nunggu orang lain yang ngingetin,lama kalee....so....mari kita ikuti jejak bu guru ini..:D

    ReplyDelete
  5. nda cowok kok, nggak pake lipstik. . .

    ReplyDelete
  6. nice posting, mengena banget, kadang memang kita bisa lepas kontrol,
    mungkin popcorn itu duit terakhir ibu itu,
    karena dah abis buat beli lipstick mahal :D

    ReplyDelete
  7. @kang boim, walaupun kondisi itu bukan lagi hal yang aneh , tapi tetap salah kan kang? gak usah jadi monster kenapa?

    @vritta, hehe bagus tuh.. popcorn, dibalas popcorn, hidup vritta...!,

    @supris, eh ibu itu manusia ya mas? kiraiin monster... hihihi, mas supris sih gak disana sewaktu kejadian itu... coba klo disana, pasti dah mas peringatkan ya..., aku belum berani, takut ma monster seh....

    @maynanda, asli miss tau kamu cowoq, yang menyebarkan virus blog ma miss. btw thanks ya nda, dah dikenalin ma blog.

    @arielz, makasih pujiannya arielz, hehehe lipsticknya lebih mahal dari bibirnya ya riel?

    ReplyDelete
  8. ibu yang egois..., hal ini dapat membuat si anak minder dan prustasi. semoga si ibu itu ada yang mengingatkan dan cepat sadar ya buguru ya...

    ReplyDelete
  9. klo ortu ember... anak gayung donk... he...he...

    ReplyDelete
  10. @desiana, yup semoga ibu itu cepat sadar( lho emang pingsan?)

    @masenchipz, haha bener, masenchipz emang kayak gayung, eh salah......, kaburrrrr, wekekeke

    ReplyDelete
  11. hihihi brati semua orang pada terpesona ngeliat wajahnya yg perfect gt yah.

    ReplyDelete
  12. @ipanks, kayaknya iya tuh pang....

    ReplyDelete
  13. saya kurang meyakini, bahwa ada satu jawaban yang ampuh untuk untuk suatu masalah(problem solving, case to case). saya sendiri dan istri berkomitmen, tak ingin memukul anak kami dalam mendidik, namun sebagian orang mengatakan: "pukulan itu mendidik". i dunno, mungkin kami salah. namun kami berorientasi pada "buah" untuk semua hal. buahnya, tes IQ si kecil kami dinyatakan jauh diatas rata-rata dan orang mengenalnya sebagai si sopan & santun (puji2x anak sendiri).

    jika demikian halnya, apa yang mau dikatakan oleh para pemuja "pendidik dengan pukulan"? sejenak saya terdiam lalu tersadar, nyatanya banyak juga yang memukul anaknya dalam mendidik, namun tetap menghasilkan anak yang luar biasa.

    siapa mengetahuinya? itulah sebabnya kita sering bertanya pada dunia. dan tak adil rasanya, jika kita menyepelekan yang bertanya;)
    karna jawaban layaknya pedang bermata dua yang tak baik dimata dunia, namun berusaha menyatakan kebenaran, itu akan jauh lebih mulia dibandingkan jika kita diam demi suatu embel-embel bernama kebaikan. ya, baik memang belum tentu benar, demikian sebaliknya.

    mari bicara, supaya kita tak hanya mempersalahkan dunia soal ini benar atau salah, ini dosa atau mulia. kalaupun memilih diam, bahasakan dengan tubuh yang bicara (body languange). ya, body language adalah hal yang tak bisa dilakukan om google saat menjawab. karna dia mesin, dan kita ciptaan yang mulia.

    *hiks, sorry kalo kepanjangan jeng:)*

    ReplyDelete
  14. @Richard, wah klo saya tahu bapaknya kayak gini, saya mau donk jadi anaknya, mau mengadopsi saya jadi anak pak? please... hihihi, peace man

    ReplyDelete
  15. iyah mengerti bu guru.....


    nice posting!!

    slm knal!!!

    ReplyDelete
  16. Sungguh menarik dan perlu untuk di telaah lebih dalam, walau itu terucap dari anak kecil...

    ReplyDelete