Kematian adalah sesuatu yang pasti. Bisa jadi kematian adalah satu2nya hal yang pasti dialami oleh semua yang bernyawa.
Kita mungkin menjadi orang kaya, mungkin juga menjadi orang miskin. Kita mungkin juga mempuyai anak dan keluarga, namun mungkin juga tidak. Kita bisa saja sukses namun ada kemungkinan juga untuk gagal.
Kematian?? sesuatu yang pasti!!, adakah kita menyadarinya??
Inilah ironinya, kematian adalah sesuatu yang amat dekat dengan kita, lebih dekat dari urat leher kita, namun sering terlupakan.
Rosulullah pernah membuat garis2 horizontal di pasir, dan mengatakan ,
”Ini adalah angan2 manusia”, kemudian beliau menggambar garis vertikal sambil berkata “Ini adalah hambatan atau kendala yang dihadapi manusia”, lalu beliau membuat garis2 yang mengurung garis horizontal dan vertikal tadi, “Ini adalah kotak ajal manusia, jika ia selamat dari yang ini(garis vertikal) , tentu ia tak kan selamat dari yang ini(garis kotak)”
Kita sering berpikir soal cita2, atau harapan hidup, ingin menjadi A, B atau C atau siapa saja yang mewakili kriteria ”orang sukses” di dunia ini.
Dalam mengapai cita2 mungkin kita berhasil melewati berbagai kendala lain, namun tidak mungkin mengatasi kematian. Karena itu sudahkah kita berpikir soal cita2 mati?, menjadi A, B ataupun C atau siapa saja yang mewakili kriteria “orang sukses saat kematian menjemput”.
Orang sukses saat menghadapi sang maut adalah mereka yang menuntup hidupnya dengan indah (khusnul khotimah), siapakah mereka ini?
Yaitu orang yang menjalani hidup dengan konsisten dengan amal2 sholeh (istiqomah), yang selalu menjaga diri dari perbuatan dosa dan mereka yang terbiasa melakukan evaluasi terhadap semua amalnya.
Mereka yang senantiasa menjaga kakinya dari menyambangi tempat maksiat, Mereka yang tidak menggunakan mata, telinga, tangan dan hatinya untuk berbuat dosa.
Soal kapan dan bagaimana ajal menjemput, bagi mereka tak lagi menjadi persoalan, karena ini adalah rahasia mutlak Sang Penggegam Kehidupan. Bisa saja kematian merenggut kala mereka tergeletak di tempat tidur, atau saat bersujud, dll.
Orang yang mengalami mati indah biasanya berwajah bersih, tersenyum,dan menimbulkan “rasa” takjub dan tenang pada orang yang melihatnya.
Ada pembelajaran dan kesan mendalam yang ditingglkanya untuk para pelayatnya.
Adakah kita adalah orang yang memikirkan tentang kematian???
(tulisan ini disarikan dari artikel di majalah Ummi)
10/21/2008
AKHIR YANG INDAH
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ويعيش في حب الله
ReplyDeletehidup dalam cinta_NYA adalah modal kematian yang menyenangkan......
ReplyDeletesetuju ma kang supris, mudahan2 saat maut menjemput ntar, ak bisa berada dalam pelukan cinta-NYA
ReplyDeletesetuju dengan kang arielz......kematian adalah rahasiaNYA......kita sebagai orang yang beriman...diwajibkan untuk menghadapinya
ReplyDeletemarilah kita berbekal amal untuk menuju kematian ynng misteri itu..
ReplyDeletesubhanallah.. makasih postnya mbak
ReplyDeletehmm tumben nih posting mslh ini.ada apakah denganmu else?
ReplyDeleteoleh karena itu... kita wajib selalu mengingat dan meningkatkan bekal kita buat hari nanti... agar gak ada kata sesal disaat nafas ditenggorokan... he..he...
ReplyDeleteandai kutahu,kapan tiba ajalku..kuakan memohon:Tuhan panjangkan umurku. andai kutahu...*walah kok malah nyanyi tho*he..he..
ReplyDeletema kasih pencerahannya,...
ReplyDeleteKarena kita gak tau, kapan waktunya tiba. Maka dari itu, mesti senantiasa siap dengan perbuatan yang baik
ReplyDeleteDie is a Misterius Problem
ReplyDeleteMATI..satu kata tapi banyak ditakuti manusia,padahal tak ada yg bisa menghindarinya...tp bagi aku yg masih merasa byak dosa,jelas blm siap tuk menhadapinya..krn aku masih blm bisa menempatkan Nama Tuhan 100% dihatiku,,,
ReplyDeletebuktinya aku masih sering lalai akan perintahnya,hatiku masih banyak memikirkan duniawi,kadang aku masih enggan melakukan sesuatu murni karna Allah..
tapi sebagai mahluk Tuhan yg yakin akan keberdaannnya,,yakin akan hari akhir,,,akupun tak henti2nya berusaha agar nantinya Allah menempatkanku diantara Kekasih2NYA...
AMIEN...
waduhhh.. ngeri ngomongin beginian..masih mau berkarya doloe mbaaa..hehehe
ReplyDeletemsh byk yg harus dikerjakan jg ;)
di chat kok uancur leburrr mba else yahhh..tp knp di postingan bisa srius begindang..waduhhhh...
awal dan akhir. hmm.....no comment ah.
ReplyDeleteArtikel ini membuat saya teringat akan sebuah janji...
ReplyDeleteJanji dimana sesosok tubuh yang tidak berdaya mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.
Sebuah pencerahan yang penuh dengan nilai religius..
Hello Elsa...Anda sudah mengingatkan saya...
Sering kala ku sendiri mengingat akan kematian, bekal apa yang aku bawa kelak..ketika raga ini diusung ke kubur.. entah gimana rasanya.
ReplyDeleteApa yang akan kukatakan kepada malaikat... YA Allah aku berlindung dari siksa kubur...
Aku..........aku selalu memikirkan kematian.....makanya aq selalu berusaha lebih baik, berusaha belajar berbagi, belajar untuk tidak bersalahpaham dengan seseorang, belajar jadi seorang yang bisa memotivasi seseorang.....dan belajar dari dirimu mbak nupi....wish all the best...
ReplyDeleteyou are the person who has motivated me
Berpikir : ibadah setulus n sebanyak seakan besok kita mati,
ReplyDeletekerja keras cari uang sebanyak2nya akan hidup selamanya,..
vertical line?
ReplyDeletenaza masih mampu memikirkan kehidupan karena kematian katanya udah ada yang memikirkan?
ReplyDeleteberpikir akan kematian.. membuat kita jauh lebih berhati-hati dalam melangkah.. karena setiap langkah ada hitunganya dihari nanti,,,,
ReplyDeletehidup itu untuk mati, tidak mati berarti tidak hidup, he...
ReplyDeleteInsya Allah... Sya berhrap bisa 'pergi' dngn cara yg indah dan damai...
ReplyDeleteorang mengangap kematian adalah tragedi/momok yang sangat di takutkan...matilah dengan tersenyum , jangan mati cemberut.kalau kita bicara ilmu atas bawah...orang yang diambil tuhan, menurut saya lebih diselamatkan dibanding kita yang masih sempet nonton film porno.....
ReplyDelete"Karena itu sudahkah kita berpikir soal cita2 mati?, menjadi A, B ataupun C atau siapa saja yang mewakili kriteria “orang sukses saat kematian menjemput”.
ReplyDeletepenting banget tuh... kerna kalo kita memikirkan akhir hidup aka kematian, kita pasti akan selalu berusaha hidup bijaksana dan selalu membina hubungan yang dekat dengan Tuhan.
Jalani hidup seolah2 ini adalah hari terakhir kita...
nice post makasih ya infonya im back again
ReplyDelete