Hidup memang saling tolong menolong. ada saatnya kita menolong namun ada kalanya kita butuh pertolongan.
Jadi perkara menerima dan memberi pertolongan adalah hal yang biasa dalam hidup ini. Namun tak sedikit manusia yang gagap ketika harus meminta meski sebenarnya butuh. Mereka yang gagap meminta ada yang beralasan karena gengsi atau malu.
GENGSI berangkat dari kesombongan, sedangkan MALU berangkat dari minder. Di luar alasan gengsi dan malu, ada juga orang yang enggan meminta karena berangkat dari rasa MALU PADA YANG MAHA MEMBERI RIZQY
Orang2 seperti ini enggan meminta karena menjaga diri dan kehormatannya, bukan karena sombong atau takut dihinakan. Mereka malu pada Sang Penggengam Kehidupan karena tak berhasil mencapai kemandirian dalam mencukupi hidup.
Mereka adalah orang yang telah berusaha sekuat diri untuk mencukupi kebutuhan kehidupan hidup. Mereka orang yang selalu optimis menghadapi ujian Allah.
Orang2 semacam ini ada di sekitar kita . Kita tak akan tahu dan peduli selama belum sempurna iman di hati . Mereka begitu pandai menahan diri dari meminta. Namun jika kita peka karena iman kita yang menggerakkannya, maka kita mampu menangkap isyarat itu.
Teman......... dapatkah kita menagkap isyarat tsb dan bergerak meringankannya??. Sayapun sekarang masih mencoba mempertebal iman agar dapat menangkap isyarat itu.
8/20/2008
PERKARA MEMINTA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menurut saya, kepekaan menangkap isyarat tersebut hanya akan dikuasai oleh orang - orang yang memiliki ketulusan yang sejati. Prinsipnya, memberi karena memang mengasihi orang yang diberi, bukan berharap suatu saat menerima balasan (dari siapapun). Tidak dapat disangkal, pada akhirnya apa yang ditabur manusia, itu juga yang akan dituainya. Namun dengan memiliki paradigma the real unconditional, memberi tanpa syarat, maka kita akan terlatih untuk tulus, bahwa suatu saat kita akan menyadari bahwa kita memang terbatas, dan pada akhirnya meminta, dengan tujuan dan motivasi yang lurus, bahwa kita merasa inferior dengan kekuatan kita dan membutuhkan bantuan orang lain. Ketulusan akan mengikis setiap motivasi yang tidak benar dalam diri manusia. Dalam hal memberi ataupun meminta. Berilah, maka kamu akan diberi. Mintalah, dan kamu akan menerimanya.
ReplyDeleteikhlas dalam memberi emang merupakan slah satu ilmu yang sulit kita kuasai...keep fight and try ..:D
ReplyDeletegengsi..sombong... analogi yang menarik sister,,,,
ReplyDeletetapi kadang emang enak banget kalo tinggal minta hehehe... apalagi kalo dikasih :coffee:
ReplyDeletetangan diatas lebih baik dari pada daripada tangan dibawah,,,
ReplyDeletetapi bagaimana kalau kita mau ngasi pengemis tapi pengemisnya ngambil dengan posisi tangan kita dibawah?????
Pengalaman pribadi neh,,,,,
hmmm...kadang aku malah terlalu sering ngerasa isyarat itu.. sampai2 klo ga dilakuin malah ngrasa bersalah...contoh: kasih tip,bayarin makanan, ngasih org yg baru kenal uang ratusan ribu karena dia sepertinya butuh banget tp malah orangnya ngilang...he he...
ReplyDeleteterus....... yang nulis, yang udah ngisi komen dari 1 sampai 6 ini, sampai yang lagi baca bisa merasa nggak, kalo saya ini lagi mengharapkan ada yang isi komen sampai cari-cari apapun di search engine di blog saya? yg imannya tebel sampai yg berniat mempertebal iman, ayo praktek. kulo panjenengan ojo teara-teori tok. ayo segera meluncur ke blog saya. wakakakakak sorry mbak else, nyatanya saya memang tipikal nggak ono kemaluane, eh malunya.... :D
ReplyDeletesimple and to touch :)
ReplyDelete@richard :
ReplyDeleteIh..gak tulus tuh.. Huahahahaha..
Pake ngomongin kemaluan lagi, jorok tuh..
Nice posting mbak else... apakah memberi, menerima dan meminta adalah satu rangkaian dari hukum sebab akibat??? bingung khan, saya juga bingung mba wekekekeke... ngaciiiiiiirrrrrrrrrrrr.
ReplyDeleteIkhlas, wah satu pelajaran yang sangat susah saat ini, saya masih belajar tentang pelajaran ikhlas. Semoga saya bisa, terima kasih atas artikel yang sangat menarik ini
ReplyDeleteya ya ya.......perkara meminta. me - min - ta.
ReplyDeletedan orang2x pintar coba membangun rumusannya.
padahal, hanya sekedar me-min-ta.
berbahagialah saya karna bodoh, karna dapat dengan mudah mencerna makna me-min-ta. susahkah berfikir secara kontekstual? entahlah, disiplin ilmu dan nilai-nilai apa yang sedang dikembangkannya? salam kebodohan aja deh \m/
sabar dan ikhlas adalah sebagian dari software yang diberikan Sang Pencipta pada manusia, gunakan sebaik-bainya untuk mendapat perhatian dari Sang Pemberi Hidup
ReplyDeleteyup, nice post !
ReplyDeletesapa yg gak butuh orang laen ?
bakal sepiii deh tuh orang.
kalo aku sih, kalo emang butuh bantuan ya nggak segan2 meminta..
ReplyDeletemasalah org itu akan mbantu or nggak, ya monggo kerso...
soalnya kalo mengharap org bisa menangkap isyarat hati, waaa, nggak semua org bisa jadi pembaca pikiran orang kan..
daripada ngerjain sendiri tp gak kelar2 krn memang bukan ahlinya..??
hehe.. ya nggak else..??
@jonny, yupz setuju, apa yag ditabur.., itu juga yang akan dituai.
ReplyDelete@supris, ya pak. :D
@masenchipz , bisa serius jg anak ini, wekekek
@hendra, aku juga mau klo dikasih, but klo minta..... mmmm, tunggu dulu ah.mikir 1000x
@rezKY p-RA-tama , itu pengemis yang pandai, besok lagi klo ngasih rezky naik pohon dulu yah.
@Daniel GM, coba dong praktekkan kepadaku, perihal ngasih uang ratusan ribu itu, dijamin aku gak bakalan ngilang, still there. hehe
@richard™ ,dgn segera aku meluncur ke blogmu bang n kasih komen biar ada kemaluannya. hihihi
@acy,makasih acy
@bang jonny n bang richard, aku gak ikut2an kalian berantem dirumahku.... hihi,
@simbah, klo binggung pegangan mbah biar gak jatuh.
@herlan, saya juga masih belajar bro.qt sama-sama belajar ya.
@papapam traffic, ya pak..., harus digunakan sebaik2nya tuh kesabaran n keikhlasan.
@didi,pasti tuh bakal sepi banget klo gak ada didi hehe
@mbak tyas, iya mbak, hihi, ngeles nih
Isyarat hati..? Mungkin dengan membilas hati kita dengan sedikit keikhlasan kita dapat melihat isyarat itu..
ReplyDeleteBetul... isyarat, atau kalo saya memanggilnya feeling, itu akan lebih 'sakti' jika iman kita kuat....
ReplyDeleteHmmm... sebenarnya saya komen mau ngingetin sesuatu sama mbak Elfira... alamat blognya kurang tepat... berbagibersana.blogspot.com itu mungkin maksudnya berbagibersama.blogspot.com, kan?