Dulu, saat aku masih duduk di bangku SMP, bila ditanya tentang cita-cita, maka aku akan menjawab menjadi "ibu rumah tangga". Jawabanku ini membuat beberapa temanku terpingkal. Nah sejak itu aku tak lagi menjawab ataupun menulis “ibu rumah tangga” sebagai cita2ku.
padahal dalam bahasa arab dikatakan "Al ummu madrasah" , Ibu adalah sebuah sekolah. Namun bagaimana caranya “sang sekolah” ini menjadi sekolah unggulan sekaligus favorit?
Peran seorang ibu dalam keluarga menjadi sentral, karena ibu sebagai pendidik utama.
Kesadaran tentang pentingnya peran ibu, akan semakin berkembang seiring dengan berkembangnya beragam teori kecerdasan di negeri barat, seperti emotional intelligent,spiritual intelligent, bodykinestetik intelligent, visual intelligent, dll
Namun di sisi lain banyak yg jengah, malu, tidak nyaman maupun merasa berat menyebutkan profesi sebagai ibu rumah tangga.
Rasa malu untuk menyebutkan profesi ibu rumah tangga bisa jadi dikarenakan pengambilan peran ibu berangkat dari "keterpaksaan" ataupun adanya sindrom feodalistik yang disosialisasikan turun temurun, bahwa sesuatu yang mempunyai “value”,yang mempunyai “nilai” adalah materi maupun kedudukan sosial. Sistem ini mengajarkan untuk menghargai benda, bukan karya!!!.
Peran ibu memang jauh dari sanjung puji, meski dibalik orang2 besar selalu ada ibu yang mengarahkan mereka.
Kalaupun kemudian seorang perempuan menyadari pentingnya peran ibu dalam keluarga, sayangnya masih banyak yang menjalaninya berdasarkan insting semata, bukan sebagai suatu pilihan sadar yang diiringi dengan kesungguhan dan kemauan untuk meningkatkan terus peran keibuannya.
Di jaman sekarang dimana resonansi, getaran dan guncangan dari luar sangat mempengaruhi, tidak cukup kuatlah benih yang ditanam, karena hama di luar sangatlah banyak dan kuat daya merusaknya.
Memilih peran ibu dengan sadar, akan membawa konsekuensi pada upaya peningkatan kualitas diri seorang ibu.
Ibu haruslah bisa meningkatkan kualitas dirinya sendiri, kualitas anaknya, kualitas rumah tangganya, namun tetap bisa memberi kontribusi pada masyarakat (wuih…. klise ya aq :) , tapi emang bener kok seperti itulah seharusnya seorang ibu)
Pemilihan peran sebagai seorang ibu juga haruslah bersandar pada etos akhirat.Sebab tanpa itu seorang ibu tidaklah ikhlas mendidik dan berperan. Tanpa keikhlasan, tanpa harapan mendapat balasan yang sungguh besar dari SANG MAHA KASIH, maka tak baiklah seorang ibu itu.
Kini setelah beberapa tahun berlalu dari aku duduk di bangku SMP, maka sekarang dengan bangga aku akan mengatakan bahwa cita2ku adalah sebagai IBU RUMAH TANGGA. :) :y :z
Seperti biasanya, setelah membaca postingan di blog ini, maka tidak sah klo gak komen. :D, monggo silahkan komen.
11/10/2008
BANGGA MENJADI IBU RUMAH TANGGA (salahkah aku?)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hore pertamaxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
ReplyDeleteayuk non jadi ibunya anak-anak saya hohoho :D :P
keduaaaaxxxxxxxxxxx nanti ya aku komentar lagi aku masih busyy
ReplyDeleteketiaxxxx ups kurang G-nya
ReplyDeletewaduh gimana nih nulisnya: keempa..........xxxxx. bener g? :P
ReplyDeletealhamdulillah..aku dukung smpean menjadi ibu rumah tangga, kalo pengen jadi bapak rumah tangga..wwaaaahh,,...baru aku tidak setuju..hihihihihi
ReplyDeletekabuuuuurrr aahhhhhhhhhhhhh
siapa bilang ibu rumah tangga jauh dari sanjung puji, byak kok perempuan modern yg dengan dengan sadar memilih peran jadi ibu rumah yg ada tangganya itu.
ReplyDeleteTapi ak setuju sama posting diatas, di setiap keberhasilan seorang laki2 pasti ada peran wanita atau ibu dibelakangnya
btw, jadi pengen tau kalo neng nupi jadi ibu rumah tangga, kapan neehh?
aq komen sesuk ae mbak....gak kliatan mataku
ReplyDeleteKamu tidak salah,....
ReplyDeleteMau tau kesalahan kamu??
ketig re spasi salah kirim ke 112
weee,....itu nomer emergency polisi,...
jangan kirim,..
kebangganmu..... adalah kebanggan semua wanita tentunya......,aku jah lebin bangga lagiiii... gmana ga?, lha wong rumah bisa resik, anak bisa baik, suami bisa asyik.... siapa idenya? IBU RUMAH TANGGA kan?
ReplyDeletebner kan else bnyak yg suka postingannya...
ReplyDeletesngaja q g yg pertama, dah bca c dari smalem kcian ma yg laen...
mamets c cma bsa bdoa moga ini bkn smata tulisan indah yg else berikan, tp bsa menjadi mutiara diantara pasir di dunia yg klise ini...
amiiinnnnn.......
y syukur2 mutiara tu yg bikin postingan ini sndiri...
yuuuu.....
ah ....cita-citamu sungguh mulia nak??? apakah nak Else sudah cukup umur, sudah akilbaliq. Maklum ...saya ga mau tersangkut pernikahan dini dengan nak Else.
ReplyDeleteKabuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuur.
jadi ibu rumah tangga adalah tugas yg mulia.. sama aja bertugas jadi guru utk anak2, jadi manager utk budget rumah tangga, dll dll..
ReplyDeletebanggalah jadi ibu rumah tangga...
Ibu Rumah Tangga...Yes, I am!!....Karena anna tinggal dirumah yang ada tangganya......wekekeekekekekekek....dan anna satu-satunya wanita selain kucingku....so bener kan kalo aq menyebut diriku ibu rumah tangga.......
ReplyDelete*ngguyuo sek mbak...*
Wes ngguyu mbak...??? sekarang komen seriusnya
ReplyDelete*sambil duduk dikursi ngasih wejangan mbak nupi*
minum teh anget dulu....sambil benerin kacamata ....
ehm..ehmm.....menurut aq yah mbak profesi ibu rumah tangga sekarang jauh sangat modern....sehingga kadang peran ibu sangat kompleks. Tidak hanya mengurus rumah tangga, anak & suami.
Bahkan kadang tugas mencari nafkah juga dikerjakan ibu, mencoba menyokong pekerjaan suami. Suami dan pria yang sukses adalah pria2 yang mempunyai ibu yang super power semangatnya dan pendamping yang setia mensupport disegala situasi, dan memberi injeksi yang menyegarkan.
Tapi jangan terlena hanya menjadi ibu rumah tangga sejati hari gini, yang hanya mengerjakan pekerjaan rumah saja. Up grade terus pengetahuan dan sosialisasi itu penting. Gak ada batasan, wanita adalah manusia hebat, sempurna, so tinggal kita mau maju apa tidak sebagai wanita
*gak sedang membahas mslh emansipasi wanita mbak*
padahal jadi ibu rumah tangga itu mulia sekali lho....
ReplyDeleteSurga di telapak kaki ibu.. ibu saya ibu rumah tangga.. dan dia ga malu tuk bersosialisasi dengan wanita2 karir.. :D
ReplyDeleteIbu rumah tangga itu pasti buat seorang wanita, siapapun dia, mo Profesi apapun tetap jadi Ibu rumah tangga. yang gak pasti adalah adalah menjadi ibu yang baik bagi anak2nya. IBU seperti ini yang langka di zaman modern.. itulah sedikit pandanganku neng. heheh..
ReplyDeleteya jelas gak salah dunt,kecuali yg jadi ibu rumah tangganya tuh cowok...
ReplyDeletehehhe...
memang seperti itu kodratinya, apalagi jadi bu RT rukun bersama tetangganya... cita-cita yang laur eh luar biasa..jarang di jaman sekarang...kapan ngasuh anaknya jika wanita itu berkarir...masak sayur asem eh masak bapaknya...
ReplyDeletekapan nikahnya ya?..*lari menghindar timpukan .hehe..
Sosok Ibu bagiku adl segala - galanya..
ReplyDeletemulia banget bla jadi seorang ibu..
Saya juga ibu rumah tangga...yang hobinya online.. hehe..
ReplyDeleteorang yang paling saya sayangi adalah ibu
ReplyDeleteluv u mom :)
ReplyDeleteduh,jd kangen ama ibu neh T_T
Postinganmu menjadi do'a bagiku !.
ReplyDeletewuah...beneran nih, aku pikir hanya intermezzo ym aja suster ugd, aku mendukung loh!!!!, soalnya menjadi seorang ibu rumah tangga lebih mulia tugasnya. maaf harry potter baru mampir lagi mba suster
ReplyDeleteselamat yah.....kalo beneran jadi ibu rumah tangga
ReplyDeletemba...lam kenal yah, mau kument di cini, ada rencana buat anaknya berapa buanyak mba? jangan buanyak-buanyak yah cukuo 2 saja
ReplyDeleteudah jadi ibu2 ya mbak????
ReplyDeletekabur mode = on!!!!
ndak juga aku malah senang nanti kalo nikah istriku jadi ibu rumah tangga kok mbak....!!!
ReplyDeletewis sah kan komenku, hehehehehe
salut niy mb, punya prinsip..di era gombalisasi..eh globalisasi sekarang org menuntut kesetaraan gender...gender...gender...mrk g sadar, menjadi ibu rumah tangga yg baik adalah suatu hal yg SANGAT ISTIMEWA!
ReplyDeletewachh dapat buntut aku jeng??? maaf sop buntutnya ku sruput dulu...srruuuuuppppp achhhh..!!
ReplyDeleteSEGERRRRRRRRRRR...teyuus coment
SAMA NIHH DARI DULU PINGIN CEPET2 JADI IBU RUMAH TANGGA,,,TAPI APALAH DIKATA SAMPAI SEKARANG BLM LAKU...wekekkk
DERAJAT IBU YG MULIA ..3 TINGKAT DIbnding AYAH
UMMUKAH
UMMUKAH
UMMUKAH lalu..
ABUKAH
komen ah walau telat...
ReplyDeletejujur sejujurnya, jadi ibu rumah tangga beraaat bgt..aku milih ngantor. tapi..anak adalah titipan Allah, masa' aku titipin lagi ke asisten?
AKU BANGGA KOK JADI IBU RUMAH TANGGA... *ngomongnya pake toa* hehehehe...
ReplyDeletesaya mau bikin rumah tangga ! yuk mbak jadi ibu nya * mata kedip kedip ampe kayak kelilipan jam dinding *
ReplyDeleteaku jadi anaknya aja deh, gpp kan punya ibu muda
ReplyDelete'kabur' mode : on
ya, ibu juga profesion yang hebat.
ReplyDeleteSubhanallah... semoga Ukhty menjadi madrasah yang bagus bagi anak-anak Ukhty...
ReplyDeletejustru IRT itu kerjaan 24 jam NONSTOPPPP..... Siapa yang sanggup..tentunya cuma wanita hebattt
ReplyDeleteitu cita-citaku sekarang mba. jadi full time mother. pengen banget jadi ibu yang gape ngurus rumah, ngurus suami, ngurus anak. Asli... pengeeen banget.
ReplyDeleteSekarang aku masih ngantor. n even though I found that it's hard to be a full time mother (trialnya pas aku cuti. he..he..), tapi aku tetep pengen jadi ibu rumah tangga.
doakan ya....